Setelah lama hilang dan akhirnya kembali muncul di Indonesia, Motorola tak akan langsung memompa penjualan produk-produknya.
Pabrikan ponsel yang kini dimiliki oleh salah satu brand besar, Lenovo itu memilih untuk mengembalikan kesadaran publik akan nama Motorola, yang sudah 6 tahun menghilang dari Indonesia.
"Kami masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki, untuk mengembalikan brand Moto, caranya dengan marketing campaign dan lain-lain," ujar Adrie Suhadi, Country Lead Lenovo Mobile Business Group Indonesia, selepas peluncuran Moto M di Jakarta.
Namun bukan berarti mereka tak mempunyai target penjualan di Indonesia, terutama untuk Moto M yang baru diluncurkan. Pasalnya di segmen harga tersebut, pasar ponsel di Indonesia ternyata sangat besar.
Secara total, ada 30 juta unit ponsel yang terjual di Indonesia pada tahun 2016. Dan di segmen menengah dengan harga Rp 2,5 juta - 4 juta, pangsa pasarnya sekitar 33%, alias sepertiganya.
"Pasarnya (ponsel kelas menengah) sekitar 10 juta unit dalam setahun, masa double digit aja kita nggak bisa?" ujarnya saat peluncuran Moto M.
Ditambah lagi, menurut Adrie, ke depannya Motorola masih akan meluncurkan ponsel-ponsel lain di Indonesia. Hal itu membuat Adrie yakin kalau Motorola bisa meraih pangsa pasar penjualan ponsel yang cukup besar di Indonesia.
Motorola Berbicara Soal Gadget Selfie
Pasar ponsel di Indonesia saat ini dipenuhi oleh bermacam ponsel yang menjual kemampuan selfie. Namun menurut Motorola, hal itu sebenarnya percuma kalau tak didukung performa ponsel yang mumpuni.Anvid Erdian, Manager MBG 4P Lenovo Indonesia, saat peluncuran Moto M, menyebut ia memang tak menampik fakta bahwa saat ini banyak konsumen yang mencari ponsel dengan kemampuan selfie yang bagus. Namun menurutunya jangan hanya kemampuan selfie bagus yang dikedepankan, dan kinerja multi taskingnya tak diperhatikan.
Ditambah lagi, menurut survei GfK, pengguna smartphone di Indonesia rata-rata mempunyai 25 aplikasi yang aktif bersamaan di smartphonenya. Hal tersebut dinilai Anvid bisa membuat lambat performa ponsel jika spesifikasinya tak mendukung.
"Dengan Moto M kami ingin menyadarkan konsumen di Indonesia jangan melulu cari (ponsel) selfie tapi performanya melempem," ujar Anvid saat acara peluncuran tersebut.
Sementara di Moto M, Anvid mengklaim performa multi taskingnya sangat tinggi, karena menggunakan RAM berkapasitas besar, yaitu 4 GB. Tak cuma itu, Moto M -- seperti ponsel Moto lainnya -- juga menggunakan OS Android polosan, alias tanpa modifikasi yang bisa memperlambat kinerja ponsel.
Jadi ponsel itu seharusnya tak cuma mengedepankan satu fitur jagoan, melainkan juga harus nyaman dalam penggunaan sehari-harinya. Dan hal itulah, menurut Anvid, yang bisa didapat dari Moto M, yang tak cuma berdesain stylish dengan bodi aluminum namun juga mempunyai performa yang mengesankan.
Namun hal itu bukan berarti kamera selfie di Moto M jelek dan tak sebanding dengan ponsel-ponsel yang menjual fitur selfienya. "Ini bukan berarti jelek ya kamera selfienya, silakan dicoba saja sendiri," tutup Anvid.