Snapchat mengalami penurunan drastis dari segi pengguna dan sahamnya setelah Instagram membuat fitur layaknya Snapchat |
Kamu kutip dari salah satu website teknologi internasional, Tech Crunch, Jumat lalu 12 mei 2017 pada laporan kuartal satu di tahun 2017 ini, Snapchat yang merupakan layanan pesan berbasis foto ini tingkat pertumbuhan penggunan aktif harian hanya naik 5% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Pada pertengahan tahun si kuartal empat tahun 2016, Snapchat merengkuh 158 juta pengguna aktif harian. Sedangkan saat ini pengguna aktif harian Snapchat mencapai 166 juta.
Apabila dilihat penyebaran penggunanya, media sosial yang dididirikan dan dipimpin oleh CEO Evan Spiegel ini mayoritas berada di wilayah Amerika Utara dan juga benua Eropa.
Di Amerika Utara, jumlah pengguna aktifnya naik tiga juta menjadi 71 juta dari sebelumnya 68 juta pengguna aktif harian. Sementara di Eropa tumbuh dari 52 juta ke 55 juta pengguna aktif harian. Lalu sisa pengguna Snapchat berjumlah 40 juta di berbagai dunia.
Melambatnya jumlah pertumbuhan pengguna Snapchat ini berbanding terbalik dengan yang dirasakan oleh kompetitor, terutama Instagram. Anak perusahaan Facebook itu baru saja mengumumkan jumlah penggunanya mencapai 700 juta, naik 100 juta sejak Desember 2016.
Snapchat tampaknya mulai kena getah setelah beberapa fitur mereka, salah satunya konten yang diposting akan hilang setelah 24 jam 'dikloning' Instagram dengan nama Instagram Stories. Instagram Stories terbukti sukses besar.
Kenyataan itu membuat harga saham Snapchat menukik menjadi USD 18,19. Itu merupakah harga terendah sejak mereka melakukan penjualan saham.
Dapat kita lihat dari aktivitas sehari-hari, sekarang orang lebih memilih instagram karena bisa hybrid antara foto dan juga video, bahkan sudah bisa LIVE. Kita lihat saja kedepannya nanti apakah Snapchat akan membuat fitur atau produk baru untuk mendongkrak penggunanya sekaligus menaikan sahamnya tersebut?